Menjaga kebersihan merupakan salah satu aspek penting dalam ajaran Islam. Salah satu bagian tubuh yang perlu dirawat dengan baik adalah kuku, karena kuku yang bersih dan rapi tidak hanya menunjang kebersihan diri, tetapi juga bagian dari sunnah Rasulullah SAW. Banyak umat Islam yang bertanya-tanya, kapan waktu terbaik untuk merapikan kuku agar mendapat berkah dan sesuai dengan ajaran agama? Berikut penjelasan lengkapnya.
Kebersihan dan Perawatan Kuku dalam Islam
Islam sangat menekankan hal-hal yang berkaitan dengan kebersihan. Nabi Muhammad SAW bersabda, “Kesucian itu separuh dari iman.” Oleh sebab itu, menjaga bagian tubuh seperti kuku dari kotoran dan kerusakan adalah bagian dari ibadah yang dianjurkan. Kuku yang terlalu panjang dapat menjadi tempat berkembangnya kuman dan kotoran yang berbahaya bagi kesehatan.
Merapikan kuku bukan hanya soal kebersihan fisik, tapi juga menjaga adab dan mengikuti sunnah Nabi yang memberikan panduan praktis dalam tata cara perawatan tubuh.
Hari-Hari yang Dianjurkan untuk Merapikan Kuku
Dalam tradisi Islam, ada anjuran untuk merapikan kuku pada hari-hari tertentu yang dipercaya dapat membawa keberkahan. Meskipun tidak ada larangan mutlak, umat Islam dianjurkan mengikuti sunnah Rasulullah dalam memilih waktu yang tepat.
- Hari Senin: Salah satu hari yang dianjurkan untuk merapikan kuku karena hari Senin adalah hari ketika Nabi Muhammad SAW menerima wahyu pertama. Memotong kuku di hari Senin dianggap membawa berkah dan kebaikan.
- Hari Kamis: Merapikan kuku pada hari Kamis dipercaya mendatangkan kemudahan rezeki dan keberuntungan.
- Hari Jumat: Sangat dianjurkan karena Jumat adalah hari mulia yang penuh berkah, juga waktu utama untuk mensucikan diri sebelum salat Jumat.
Di sisi lain, beberapa hari dipercaya kurang baik untuk merapikan kuku berdasarkan tradisi dan kepercayaan turun-temurun, seperti hari Selasa dan Sabtu yang dianggap membawa pengaruh negatif, meskipun ini bukan larangan dari Islam secara langsung.
Kitab klasik seperti Hasyiyatul Jamal menegaskan bahwa sunnah memotong kuku adalah pada hari Senin, Kamis, dan Jumat, serta mengingatkan untuk menjaga kebersihan setelahnya.
Tata Cara Merapikan Kuku yang Dianjurkan dalam Islam
Tidak hanya soal waktu, Islam juga mengajarkan cara merapikan kuku yang baik dan tertib sesuai sunnah. Dalam riwayat Imam Nawawi dan kitab Fathul Bari oleh Ibnu Hajar Al-Asqalani, disebutkan urutan memotong kuku yang dianjurkan agar sesuai adab dan disiplin.
Urutan Merapikan Kuku Tangan
Rapi dan sistematis dalam memotong kuku sangat dianjurkan:
- Dimulai dari jari telunjuk tangan kanan, lalu jari tengah, jari manis, jari kelingking, dan terakhir jempol.
- Setelah tangan kanan selesai, lanjutkan ke tangan kiri dengan urutan dari jari kelingking menuju jempol.
Urutan Merapikan Kuku Kaki
Untuk kuku kaki, urutannya sedikit berbeda:
- Mulai dari jari kelingking kaki kanan, lalu berurutan ke jempol.
- Setelah selesai kaki kanan, lanjutkan ke kaki kiri mulai dari jempol hingga kelingking.
Urutan ini bukan hanya tentang kebersihan tapi juga wujud disiplin dan menghormati sunnah.
Adab Memotong Kuku yang Dianjurkan
Merapikan kuku dalam Islam bukan sekadar aktivitas fisik tapi juga ibadah kecil dengan nilai spiritual. Berikut beberapa adab yang harus diperhatikan saat melakukan perawatan kuku:
- Gunakan alat yang tajam dan bersih seperti gunting kuku untuk menghindari luka dan infeksi.
- Jangan lupa membaca basmalah saat hendak memulai sebagai bentuk doa dan niat yang ikhlas.
- Utamakan memotong kuku tangan terlebih dahulu sebelum kuku kaki.
- Setelah selesai, cucilah tangan dan kaki untuk menjaga kesucian.
- Potongan kuku hendaknya dibuang di tempat yang tidak mengganggu dan tidak sembarangan.
Dengan mengikuti adab ini, aktivitas merapikan kuku menjadi perbuatan yang lebih bermakna dan sesuai dengan ajaran Nabi.
Waktu yang Sebaiknya Dihindari Merapikan Kuku
Selain anjuran waktu merapikan kuku, Islam juga menetapkan waktu yang sebaiknya dihindari terutama bagi mereka yang sedang beribadah kurban. Rasulullah melarang orang yang akan melakukan ibadah kurban untuk merapikan atau menggunting kuku mulai dari tanggal 1 Dzulhijjah hingga selesai penyembelihan kurban sebagai bentuk penghormatan dan kesucian ibadah.
Selain itu, merapikan kuku tidak dianjurkan terlalu sering karena ada hadits yang menyebutkan bahwa minimal membersihkan kuku dilakukan setiap 40 hari sekali agar kesehatan terjaga.
Pola Hidup Bersih dari Sekarang
Menjaga kebersihan kuku adalah bagian penting dari pola hidup bersih dan sunnah dalam Islam. Melalui naluri merapikan kuku pada hari Senin, Kamis, dan Jumat, mengikuti urutan dan adab yang diajarkan Rasulullah SAW, kita tidak hanya menjaga kesehatan fisik tetapi juga mendapatkan nilai ibadah dan keberkahan. Menghindari waktu-waktu tertentu seperti saat berkurban juga menunjukkan sikap hormat terhadap ibadah suci. Dengan demikian, perawatan bagian tubuh ini menjadi tindakan kesucian dan kedekatan dengan ajaran agama.